6,750 research outputs found

    CATEGORIZATION OF EMOTION VERBS IN BAHASA INDONESIA

    Get PDF
    This article discusses the categorization of emotion verbs in bahasa Indonesia. As the analytical tools,semantic primes from the theory of Natural Semantic Metalanguage were used. The research data werecollected through observation and interview methods. The data were analyzed using identity anddistribution methods and the results of data analysis were formally and informally presented. The resultshowed that emotion verbs can be divided into stative emotion verbs (SEV) characterized by [-controlled,-volition] and active emotion verbs (AEV) characterized by [+controlled, +volition]. The SEV scenario isā€˜X felt something, NOT BECAUSE X WANTED ITā€™ and the AEV scenario is ā€˜X felt something BECAUSE X WASSAYING TO HIM/HERSELF THINGS WHICH COULD CAUSE ONE TO FEEL ITā€™. Furthermore, SEV is divided intosubcategories: (1) ā€˜something bad happenedā€™ (SEDIH, SAD), (2) ā€˜something bad can/will happenā€™ (TAKUT, FEAR), (3) ā€˜people can think something bad about meā€™ (MALU, SHAME), and (4) ā€˜I do not think that thingslike this can/will happenā€™ (HERAN, AMAZED). AEV is divided into subcategories: (1) ā€™something goodhappenedā€™ (SENANG, HAPPY), (2) ā€˜I think about somethingā€™ (SANGSI, DOUBT), (3) ā€˜I did something badā€™(MENYESAL, REMORSE), (4) ā€˜I think about someone elseā€™ (CINTA, LOVE), and (5) ā€˜I do not want things likethis to happen) (MARAH, ANGRY)

    Model Pengelolaan Pasar Tradisional dalam Perspektif Kemandirian Daerah Kota Surakarta

    Get PDF
    1 tahun 2010 tentang bagaimana pengelolaan pasar tradisional di kota Surakarta dan untuk menyusun Model yang ideal pengelolaan pasar tradisional yang dapat mengoptimalkan pendapatan retribusi pasar dalam persepsi kemandirian di kota Surakarta. Jenis penelitian ini adalah normative-empiris, yaitu penelitian dengan cara mengkaji perundang-undangan, yang mengatur mengenai Pengelolaan Pasar Tradisional di Surakarta, dan secara empiris menggali informasi di lapangan mengenai pelaksanaan (implementasi) kebijakan Pengelolaan Pasar Tradisional baik secara fisik maupun non fisik di kota Surakarta dengan observasi, menyebarkan kuesioner dan wawancara kepada pihak yang berkompeten dengan masalah yang diteliti. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengelolaan pasar tradisional di kota Surakarta yang diatur dengan Peraturan Daerah (Perda) nomor 1 tahun 2010, Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 112 tahun 2007 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan, dan Toko Modern dan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Dalam Pelaksanaannya pengelolaan pasar tradisioal masih ada permasalahan-permasalahan yang tidak sesuai dari peraturan per Undang- Undangan diatas, maka model yang ideal dalam pengelolaan pasar tradisional adalah : a)secara internal yaitu membangun atau merenovasi bangunan atau infrastruktur sesuai dengan kebutuhan konsumen yang memadai dan beradaptasi dengan lingkungan dan budaya serta kebijakan manajemen pengelola pasar yang mementingkan pedagang dan pengunjung pasar.b). secara eksternal keberadaan pasar modern yang semakin bertambah,maka pemerintah harus mengendalikan pembangunannya yang berdampak pada pasar tradisional yang makin tergeser. Maka model tersebut akan dapat diprediksikan dapat meningkatkan Retribusi Pasar sehingga Pendapatan Asli Daerah juga akan meningkat yang berdampak pada kemandirian akan terwujud

    Peran Dana BOS Dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran (Studi Kasus Di SMP Negeri 4 Karanganom-Klaten)

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Karakteristik penggunaan dana BOS SMP Negeri 4 Karanganom; 2) Karakteristik kebijakan-kebijakan yang diambil kepala sekolah dalam mengelola dana BOS. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yaitu penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci. Teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi, teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Teknik ini merupakan teknik mengumpulkan data yang berbeda-beda (observasi, wawancara dan dokumentasi) untuk mendapatkan data dari sumber yang sama, analisis data bersifat induktif/kualitatif yang dimulai dari pengumpulan data, display data, reduksi data samapi pada kesimpulan, dan hasil penelitian lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Hasil penelitian ini antara lain : 1) Dana BOS merupakan satu-satunya sumber dana untuk biaya operasional kegiatan sekolah. Penggunaan dana BOS di SMP Negeri 4 Karanganom sudah sesuai dengan buku pedoman BOS yang terdiri dari 13 poin. 2) Ada tiga program kepala sekolah yang berkaitan dengan penggunaan dana BOS yaitu peningkatan akademik, pengingkatan non-akademis dan kerja sama dengan masyarakat sekitar sekolah. Untuk meningkatkan program akademik, sekolah menganggarkan 63,6 % dari dana BOS yang ada. Dana terbesar adalah untuk perbaikan kualitas proses belajar mengajar. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa dana BOS berperan besar dalam meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya di SMP Negeri 4 Karanganom-Klaten. Hal ini disebabkan dana BOS merupakan satu-satunya sumber dana operasional kegiatan belajar mengajar di SMP Negeri 4 Karanganom-Klaten

    PENGARUH LINGKUNGAN KERJA NON FISIK DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA GURU SMAN 6 KOTA TANGERANG SELATAN

    Get PDF
    ABSTRAKĀ Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja non fisik dan disiplin kerja terhadap kinerja guru SMAN 6 Kota Tangerang SelatanMetode yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif, Penelitian dilaksanakan pada guru SMAN 6 Kota Tangerang Selatan, yang beralamat di Jalan Pendidikan No. 2. Komplek Pamulang Permai 1. Kecamatan Pamulang. Kota Tangerang Selatan. Provinsi Banten. Pada penelitian ini, penulis menjadikan Guru SMAN 6 Kota Tangerang Selatan sebagai populasi, yang sampai saat ini total gurunya berjumlah 65 guru, memakai Teknik sampel jenuh. Metode Pengumpulan Data menggunkan data primer dan data sekunder, serta uji statistik meliputi, persamaan regresi linear berganda, uji koefisien korelasi, uji deteminsi dan uji hipotesisHasil penelitian menunjukan lingkungan kerja non fisik (X1) dan disiplin (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru (Y) dengan persamaan regresi Y = 10,752 + 0,4295X1 + 0,318X2. Nilai koefisien korelasi diperoleh sebesar 0,548 artinya variabel bebas dengan variabel terikat memiliki pengaruh yang sedang dengan koefisien determinasi atau pengaruh secara simultan sebesar 54,8% sedangkan sisanya sebesar 45,2% dipengaruhi faktor lain. Uji hipotesis diperoleh nilai F hitung > F tabel atau (37,547 > 2,750), hal tersebut juga diperkuat dengan probability signifikansi 0,000 < 0,05. Dengan demikian H0 ditolak dan H3 diterima. Artinya terdapat pengaruh positif dan signifikan secara simultan antara lingkungan kerja non fisik dan disiplin terhadap kinerja guru di SMA Negeri 6, Kota Tangerang Selatan.Ā Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Disiplin, Kinerj

    Teori Belajar Konstruktivisme Dengan Model Pembelajaran (Inquiry)

    Get PDF
    The theory of constructivism learning is the application of learning whose application to the response to the development of new expectations is related to the learning process that wants the active role of students in building thinking patterns and initiating their own learning activities, This research approach uses as a conceptual approach, As a unitary research of science, the source of the data comes from primary data. Primary data are obtained through tracing original sources written by figures, and assisted by tracing secondary sources in the form of references from tertiary sources, constructive learning theory, in the concept of constructivism learning theory students play an active role in building their thinking patterns in understanding the teaching material provided by educators, therefore this theory of constructivism is very possible when used in class in carrying out learning using&nbsp; learning model that is in accordance with the needs of the implementationThe theory of constructivism learning is the application of learning whose application to the response to the development of new expectations is related to the learning process that wants the active role of students in building thinking patterns and initiating their own learning activities, This research approach uses as a conceptual approach, As a unitary research of science, the source of the data comes from primary data. Primary data are obtained through tracing original sources written by figures, and assisted by tracing secondary sources in the form of references from tertiary sources, constructive learning theory, in the concept of constructivism learning theory students play an active role in building their thinking patterns in understanding the teaching material provided by educators, therefore this theory of constructivism is very possible when used in class in carrying out learning using&nbsp; learning model that is in accordance with the needs of the implementatio

    TINGKAT KETERBACAAN READING MATERIALS DALAM MATA KULIAH TELAAH TEKS BAHASA INGGRIS STAIN PAMEKASAN

    Get PDF
    Sebagai sebuah lembaga pendidikan tinggi negeri, STAIN Pamekasan terus menerus mengembangkan kualitas akademiknya salah satunya adalah dengan cara memberikan mata kuliah yang bermanfaat memberikan keterampilan berbahasa kepada mahasiswanya. Salah satu mata ajar bahasa itu yaitu bahasa Inggris. Mata kuliah ini bersifat wajib tempuh bagi seluruh mahasiswa di lima program studi. Yang menjadi kajian lebih lanjut apakahĀ  teks bahasa Inggris yang diberikan dalam mata kuliah itu sesuai dengan tingkat pehaman mahasiswanya, karena teks yang baik adalah teks yang sesuai dengan tingkat linguistik pembacanya.Dengan mengacu pada konteks penelitian diatas maka peneliti mengajukan fokus penelitian ā€œbagaimana tingkat keterbacaan reading materials dalam mata kuliah telaah teks bahasa Inggris di STAIN pamekasanā€. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan tingkat keterbacaan reading materials mata kuliah telaah teks bahasa Inggris di STAIN Pamekasan

    AHOK: SIMBOL ANOMALI BAHASA KELAS PENGUASA

    Get PDF
    One of the distinguishing features between the ruling class with the lower class is language. The higher stratum of someone then he has a tendency to use the language as well as, as smooth as, or as a good order as possible. But this credo does not apply to Basuki Tjahaja Purnama calledĀ  Ahok, as Head of Jakarta region,Ā  he communicates in a language far from polite, smooth, and well,Ā  sometime he uses rough language, gratuitous, even invective. Ahok selected to be analyzed because in the social fact Ahok is deemed to have a behavior that is controversial that reveals the good government jargon without corruption and nepotism with languages that are far from a good order of language used by the elits. This article tries to analyze and compare the language of politics that used by Ahok that represent the ruling class of the ruling in a metropolis and became the capital of the State in the reform era (freedom) with the language used in the era of Soeharto
    • ā€¦
    corecore